Friday, April 3, 2009

.. ikhlas ..

Berdebatan masih menjadi menu utama dalam hati gw selama hampir 2 bulan ini. Ini itu..ini itu. Gw sampe gak tau harus bagaimana lagi melawan semua suara-suara yang ada didalam diri gw.

Gw benci kalo harus membicarakan mengenai "feeling" gw. Dan gw juga benci jika orang bertanya mengenai "relationship" gw sama siapapun yang ada disekitar gw. Iyalah, gw tau gw cewek dan cewek biasanya (seharusnya) menjadi sangat emosional dan sensitif mengenai perasaan mereka, while I'm not. I'm extra ordinary girl. Karena gw bukan type cewek yang suka menanyakan "Terus ini sekarang hubungan kita gimana?" kepada lelaki yang "dekat" sama gw, atau "Sebetulnya loe gimana sih sama gw?". Eeewww .... harusnya kan semua itu bisa berjalan dengan sangat mudah dan nyata kan? Kalo emang di biarkan mengalir begitu saja.

Tapi tunggu, setelah banyaknya perdebatan yang ada dalam diri gw, berusaha untuk berkomunikasi dengan diri sendiri selama hampir 2 bulan ini, bicara dan memaksa diri gw utk kembali menganalisa lebih dalam lagi gw baru tau. Starting a new relationship is terrifying. I'm old enough to experienced or witnessed the triage of broken romance. Not to mentioned my personal one, it was hurt and very traumatic. I even still remember the detail of it.

I know that if there has been a beginning to a relationship, there has ben, if we are still out there "dating", always an end up to the relationship. And the ending always SUCK! Well we do all aware of the statement "There's always something happen on the way to heaven" isn't it?

Jadi, kadang gw melihat banyak teman-teman cewek gw yang mempunyai strategi sendiri atau trik-trik mereka atau distractions to try to not notice that they might in fact be getting into relationship. Sekarang kalo gw bertanya pada diri sendiri "Apakah gw mau jadi wanita "insane" yang merong-rong lelaki untuk mengetahui dengan pasti ada apa sih sebenarnya antara kita pada saat pertama kali gw bertemu dengan pria?" GILA!! Gw gak mau jadi orang sinting itu ... I still have my pride to carry on!

Gw masih pengen jadi cewek yang enak buat di ajak hang out, enak buat diajak ngobrol dan curhat, enak buat di ajak garing-garingan, dan enak buat diajak beraktifitas. Dan itu adalah gw yang sebenar-benarnya. Tapi permasalahannya adalah gw masih bisa ngerasain "sakit" bisa ngerasain "kecewa", dan gw masih bisa bereaksi dengan bagaimana gw di perlakukan. Gw masih berharap dia mencari gw, menelepon gw, mengirimkan sms ke gw, gw masih juga berharap bahwa dia masih mau bertemu gw, hang out sama gw dan bertanya apakah dia juga excited bertemu gw? Dan tau gak rasanya itu I HATE THAT!

Mungkin itu hanya gw kali yaa, karena sekarang prioritas gw sudah berubah karena bertambahnya usia, sekarang gw gak mau hanya "jalan" saja sama lelaki yang dekat dengan gw atau "hangout" sama seseorang supaya terlihat bahwa gw gak sendiri-sendiri amat kok (walopun sebagian besar teman-teman gw lelaki), gw juga gak mau mengeluarkan banyak energi untuk mengekspresikan perasaan gw sehingga gw terlihat tidak terlalu terlibat dengan perasaan gw sendiri. Gw pengen terlibat di dalamnya, gw pengen dengan orang yang bener-bener bisa menghargai gw karena gw adalah gw dengan orang yang trustworthy dan honorable dan sayang sama gw. Bukan hanya orang yang berbasa-basi untuk menjadi egois dengan gw agar mendapatkan apa yang mereka inginkan, ya mungkin pertamanya gw akan merasa "cautious" dengan berapa banyak yang sudah gw berikan, tetapi "pemberian" yang gw kasih itu nantinya jangan juga membuat mereka jadi merasa lebih "comfortable" sama gw: tapi seharusnya dan sudah sepantasnya gw tau bahwa gw emang delicate, valuable creature yang emang harus hati-hati dan memilih tentang siapa yang bisa mendapatkannya. Itu yang akan gw lakukan sekarang. And It's not going so badly!

Gw yakin, jika Tuhan mengambil sesuatu yang sangat gw sayangin saat ini, karena Tuhan akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik. Amin.

(contemplating with myself)

No comments: